Wednesday, April 9, 2008

Black is (Not) So Rumptious

setelah banyak sekali melihat review-review yang ada mengenai Miitem, baik itu dari berbagai acara kuliner di televisi hingga blog di internet, pada akhirnya gue berkesempatan mengunjungi restoran yang (katanya) makanannya unik tersebut.

dari gambarnya aja udah ketahuan banget kan di mana uniknya? tapi hati-hati, penampilan bisa menipu. baca dulu entry kali ini hingga selesai.

kebetulan outlet Miitem yang gue kunjungi adalah cabang yang berada di lantai teratas Plaza Indonesia, dan gue gak sendirian, melainkan bersama salah satu teman.

suasana siang itu cukup lengang karena kebetulan jam makan siang baru saja lewat. dengan dihiasi penerangan lampu temaram, sepertinya outlet Miitem plaza Indonesia ini berusaha menciptakan suasana relaks dan romantis. namun sayangnya, sepertinya hal itu kurang berhasil oleh karena suasana di luar yang ramai, plus lampu terang benderang koridor Plaza Indonesia yang dengan mudahnya menembus masuk ke dalam. juga, sekumpulan tante sasak yang mungkin sedang arisan cukup mengganggu ketenangan kami berdua saat itu dengan celotehan dan canda riangnya.

cukup dengan tempatnya, ternyata Miitem tidak hanya menjual mie berwarna hitam, melainkan warna pink dan putih juga turut menjadi pilihan, dengan bahan dasar yang berbeda pula. juga, ternyata tidak hanya mie yang berwarna hitam di sini, tapi pangsit dan nasi goreng pun turut dibuat hitam. setelah berkutat beberapa lama dengan penuh kebingungan serta bertanya sana-sini, akhirnya kita berdua memutuskan untuk memesan cwie miitem dan pasta berwarna pink (maaf lupa nama aslinya), dengan hot green tea dan lemongrass (ini juga kurang akurat karena lagi-lagi teman gue lupa menunya sendiri, maklum begitu sampai di sana yang terus ia lakukan adalah mengeluarkan kameranya dan jepret sana-sini) sebagai minuman.

untuk ukuran rasa, gue dan teman gue setuju kalo rasa miitem biasa saja, bahkan cenderung berminyak oleh karena bahan dasar tinta cumi yang dipakai. juga, porsinya kurang begitu sepadan dengan harga. hal ini bisa dimaklumi, oleh karena lokasi outletnya yang berada di salah satu pusat perbelanjaan kelas atas di jakarta. jadi semangkuk mie dengan harga Rp. 30 ribu sepertinya sah-sah saja.

akhir kata, dengan harga yang tidak biasa, sepertinya Miitem masih perlu melakukan pembenahan di sana-sini, terutama soal citarasa. meskipun demikian, gue cukup salut dengan keberanian konsep dan pilihan menu-menu yang cukup kreatif.

1 comment:

Anonymous said...

setuju. rasanya emang biasa aja. mie pink yg gw pesen rasanya rd susah digigit, trus minyaknya juga buanyak -.- walo gw sibuk jepret2 tapi gw masi sadar kok kl rasanya biasa2 aja ( jitak harnadi). resto ini kl sore jadi tpt ngumpul ibu2 arisan kyknya. pas kita dateng, byk bgt ibu2 yg lg ngumpul sm temen2nya. he2.