Sunday, August 12, 2007

The Photograph (2007)

setelah melalui penantian yang cukup lama dan diselingi oleh kekhawatiran akan terlewatnya film ini, akhirnya gue berhasil nonton film ini pas liburan kemarin gue balik ke Jakarta. kebetulan tanggal rilis film ini tepat beberapa hari setelah gue tiba di Jakarta. namun sayangnya kayaknya antusiasme para penikmat film Indonesia kurang begitu besar terhadap film ini. baru beberapa hari semenjak peluncurannya, film ini langsung turun layar di sebagian besar bioskop. beruntung gue masih sempat nonton di Blitz Megaplex.

pada dasarnya The Photograph bercerita tentang hubungan dua karakter teralienasi, antara seorang ibu muda bernama Sita yang merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai wanita tuna susila untuk menghidupi keluarganya di desa, dengan seorang fotografer perantau dari China bernama Johan yang terus dihantui masa lalu kelamnya, dan sedang pusing mencari penerus usahanya lantaran masa hidupnya yang tinggal tersisa beberapa waktu lagi.

melalui film ini, bisa disimpulkan bahwa dari sesuatu yang sederhana dapat diciptakan sebuah mahakarya yang hampir sempurna. dari sebuah cerita yang sederhana dapat dikembangkan menjadi sebuah film dengan kualitas teknik yang patut diacungi jempol. sinematografi yang luar biasa menjadi tolok-ukur keberhasilan film ini, selain penampilan terbaik Shanty sebagai Sita, dan aktor Singapura Lim Kay Tong sebagai Johan.

namun sayangnya, terdapat beberapa aspek yang kurang berhasil dan seharusnya bisa dihindarkan, seperti adegan audisi pemilihan fotografer baru yang bermaksud lucu, tapi malah terkesan maksa. juga, chemistry antara Shanty dan Lim Kay Tong di film ini kurang begitu terasa. barangkali karena bahasa Indonesia Lim Kay Tong yang terbata-bata. namun secara individu hal itu malah memperkuat karakter Johan yang misterius, dan Lim Kay Tong adalah aktor watak yang sangat berbakat untuk itu.

secara keseluruhan, film yang didukung juga oleh Lukman Sardi dan duet Indy Barends - Indra Bekti ini pantas mendapatkan tempat di hati para pencinta film Indonesia, terlepas dari beberapa aspek yang kurang berhasil tadi. film ini memberikan kesan melankolis, namun tidak cengeng. bravo untuk Nan Achnas!

Pemain: Shanty, Lim Kay Tong, Lukman Sardi, Indy Barends
Penulis & Sutradara: Nan Achnas

Negara: Indonesia
Durasi: 95 menit

1 comment:

Unknown said...

Jadi pengen nonton rasanya. Kalo nggak salah film ini sempet main juga di bioskop Singapore.